Accounting & Financial Statement Essence
Pembukuan (bookkeeping) dalam scoop yang lebih sempit atau Akuntansi (accounting) dalam scoop yang lebih luas adalah cerminan dari kondisi keuangan suatu aktivitas bisnis (perseorangan maupun badan) yang di administrasikan.
Dengan kalimat sederhana, transaksi-transaksi yang yang dinilai/diukur, di catat, diakui dan di laporkan dalam accounting adalah reflection (=cerminan?) dari aktifitas bisnis itu sendiri. Sehingga, laporan keuangan (financial statement) merupakan instrument untuk menilai kondisi atau mengukur performance (kinerja) suatu bisnis atau usaha dalam scoop yang luas.
Elemen utama dari Laporan Keuangan pada dasarnya ada dua saja yaitu: Laporan Laba/Rugi (Profit & Lost Statement) dan Neraca (Balance Sheet). Sedangkan Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) dan Laporan Perubahan Modal (Equity Statement) hanyalah instrument tambahan, yang even untuk perusahaan yang belum go-public tidak diharuskan. Bukan berarti tidak penting, tentu saja penting untuk menganalisa liquiditas perusahaan dan rasi-rasio lainnya.
LAPORAN LABA/RUGI (Profit & Lost Statement) adalah laporan yang disampaikan oleh pihak management sebagai "Assertion" (bentuk pertanggung jawaban) kepada stakeholder (pemegang saham) atau pemilik mengenai kondisi keuangan pada periode tertentu, yang nantinya akan dijadikan alat untuk menilai kinerja perusahaan untuk menjawab satu pertanyaan utama : “Apakah pada periode ini perusahaan dalam keadaan untung atau rugi?”.
Misalnya:
Laporan Laba/Rugi PT. Margo Mulyo, Periode 01 January s/d 31 December 2007
atau;
Laporan Laba/Rugi PT. Margo Mulyo, Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007.
adalah laporan yang menunjukkan kinerja perusahaan dari tanggal 01 January hingga 31 Desember 2007.
Basic Equation untuk Profit & Lost Statement adalah seperti dibawah ini:
Profit/Lost = Revenue-COGS-Expenses
NERACA (Balance Sheet) adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada saat (tanggal) tertentu yang merupakan salah elemen laporan keuangan yang paling penting bagi stakeholder atau pemilik usaha untuk menjawab pertanyaan berikut ini:
Pada saat ini:….(misal: 31 Desember 2007)…
[-]. Berapa kekayaan bersih perusahaan? (Net Asset = Total Asset [minus] Liabilities).
[-]. Berapa tingkat liquiditas perusahaan (kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban jangka pendeknya)?
[-]. Berapa tingkat solvability perusahaan (kemampuan untuk menyelesaikan kewajiban jangka panjangnya.
[-]. Berapa akumulasi pengembalian investasi perusahaan (ROI=Return Of Investment)
[-}. Berapa akumulasi pengembalian modal (ROC=Return of Capital)
[-]. dan seterusnya…….
Semua pertanyaan tersebut terjawab dengan melakukan analisis terhadap nilai yang tercantum di masing-masing elemen Neraca.
Basic Equation untuk Neraca adalah seperti di bawah ini:
Indonesian Version : Asset = Liabilities + Equity
USA Version : Asset – Liabilities = Net Asset = Equity
Pembukuan (bookkeeping) dalam scoop yang lebih sempit atau Akuntansi (accounting) dalam scoop yang lebih luas adalah cerminan dari kondisi keuangan suatu aktivitas bisnis (perseorangan maupun badan) yang di administrasikan.
Dengan kalimat sederhana, transaksi-transaksi yang yang dinilai/diukur, di catat, diakui dan di laporkan dalam accounting adalah reflection (=cerminan?) dari aktifitas bisnis itu sendiri. Sehingga, laporan keuangan (financial statement) merupakan instrument untuk menilai kondisi atau mengukur performance (kinerja) suatu bisnis atau usaha dalam scoop yang luas.
Elemen utama dari Laporan Keuangan pada dasarnya ada dua saja yaitu: Laporan Laba/Rugi (Profit & Lost Statement) dan Neraca (Balance Sheet). Sedangkan Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) dan Laporan Perubahan Modal (Equity Statement) hanyalah instrument tambahan, yang even untuk perusahaan yang belum go-public tidak diharuskan. Bukan berarti tidak penting, tentu saja penting untuk menganalisa liquiditas perusahaan dan rasi-rasio lainnya.
LAPORAN LABA/RUGI (Profit & Lost Statement) adalah laporan yang disampaikan oleh pihak management sebagai "Assertion" (bentuk pertanggung jawaban) kepada stakeholder (pemegang saham) atau pemilik mengenai kondisi keuangan pada periode tertentu, yang nantinya akan dijadikan alat untuk menilai kinerja perusahaan untuk menjawab satu pertanyaan utama : “Apakah pada periode ini perusahaan dalam keadaan untung atau rugi?”.
Misalnya:
Laporan Laba/Rugi PT. Margo Mulyo, Periode 01 January s/d 31 December 2007
atau;
Laporan Laba/Rugi PT. Margo Mulyo, Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007.
adalah laporan yang menunjukkan kinerja perusahaan dari tanggal 01 January hingga 31 Desember 2007.
Basic Equation untuk Profit & Lost Statement adalah seperti dibawah ini:
Profit/Lost = Revenue-COGS-Expenses
NERACA (Balance Sheet) adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada saat (tanggal) tertentu yang merupakan salah elemen laporan keuangan yang paling penting bagi stakeholder atau pemilik usaha untuk menjawab pertanyaan berikut ini:
Pada saat ini:….(misal: 31 Desember 2007)…
[-]. Berapa kekayaan bersih perusahaan? (Net Asset = Total Asset [minus] Liabilities).
[-]. Berapa tingkat liquiditas perusahaan (kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban jangka pendeknya)?
[-]. Berapa tingkat solvability perusahaan (kemampuan untuk menyelesaikan kewajiban jangka panjangnya.
[-]. Berapa akumulasi pengembalian investasi perusahaan (ROI=Return Of Investment)
[-}. Berapa akumulasi pengembalian modal (ROC=Return of Capital)
[-]. dan seterusnya…….
Semua pertanyaan tersebut terjawab dengan melakukan analisis terhadap nilai yang tercantum di masing-masing elemen Neraca.
Basic Equation untuk Neraca adalah seperti di bawah ini:
Indonesian Version : Asset = Liabilities + Equity
USA Version : Asset – Liabilities = Net Asset = Equity
Sedanagkan equoation untuk Equity adalah sebagai berikut:
Equity = Capital + Net Retained Earning
Net Retained Earning = Retained Earning + Earning - Dividen
Mana yang lebih menggambarkan Financial Statement Essence?, silahkan interpretasikan masing-masing, bahasa iklannya “Ambil baiknya Saja” (Ku Tau Yang Ku Mahu… Sempraittt…!) :-P
Alur Akuntansi (Accounting Allure)
Secara garis besarnya, jika saya gambarkan dengan diagram sederhana, kurang lebih seperti ini:
Catatan:
Di tahun buku sebelumnya tentu kita ada saldo awal di masing masing-rekening di neraca. Kemudian pada buku periode tahun berjalan akan terjadi activities di rekening-rekening.
Ilustrasi sederhana:
Setelah penutupan buku tahun 2006, Neraca PT. Royal Bali Cemerlang adalah sebagai berikut:
PT. ROYAL BALI CEMERLANG
Balance Sheet(As Of Per Desember 31st, 2007)
Cash = Rp 1,100,000
Piutang = Rp 2,000,000
Persediaan = Rp 2,000,000
Aktiva Tetap Mesin = Rp 7,000,000
Akumulasi penyusutan Mesin = (Rp 1,000,000)
-----------------------------------------------
Total Asset = Rp 11,100,000=================================
Liabilities:
Utang = Rp 100,000
(*Net Asset = Rp 11,000,000) <-- Cut it here :-P Equity: Capital = Rp 5,000,000 Retained Earning = Rp 6,000,000 ----------------------------------------------- Total = Rp 11,100,000=================================
* Jika di summarizeed jadinya:
Total Asset = Rp 11,100,000
Liabilities = (Rp 100,000)
------------------------------
Net Asset = Rp 11,000,000
=====================
Equity = Rp 11,000,000=====================
Neraca setelah penutupan buku di atas sekaligus akan menjadi Neraca Awal di Tahun 2008.
Step 1: Setelah diperiksa, ditemukan bukti-bukti transaksi di tahun 2008 yang legitimate sebagai berikut:
Dan setelah dilakukan PHYSICAL COUNT lalu hasil phisical count dibandingkan dengan kartu stock, diketahui sisa akhir dari "Raw Material" adalah senilai Rp 2,000,000,-
Step-2: Journal Entry
Bukti-bukti transaksi dicatat dengan jurnal seperti dibawah ini:
Step-2: Journal Entry
Bukti-bukti transaksi dicatat dengan jurnal seperti dibawah ini:
Step-3: Memindahkan catatan transaksi ke Buku Besar (General Ledger)
Langkah berikutnya adalah memindahkan jurnal ke Buku besar, sehingga buku besar akan menjadi sebagai berikut:
Step-4: Memindahkan saldo-saldo buku besar ke TRIAL BALANCE (Neraca Percobaan)
Posisi Trial Balance menjadi seperti ini:
Step-5: Adjustment Entry
Selanjutnya lihat apakah ada yang perlu disesuaikan pada rekening ini?, setelah membaca artikel mengenai perolehan Aktiva Tetap di Accounting, Finance & Taxation, ternyata diketahui bahwa biaya angkut mesin seharusnya dikapitalisasi ditambahkan ke dalam perolehan aktiva mesin :-). Tetapi sudah terlanjur masuk ke buku besar, bagaimana?
Disesuaikan dengan memposting jurnal langsung ke General Ledger (buku besar):
[Debit]. Aktiva Tetap Mesin = Rp 500,000
[Credit]. Biaya Angkut = Rp 500,000
Dan atas penambahan perolehan aktiva tetap mesin beban penyusutannya diakui dengan jurnal:
[Debit]. Depreciation = Rp 62,500,-
[Credit]. Accum. Depreciation = Rp 62.500,-
(Life Time 8 tahun = Rp 500,000/8 = Rp 62,500,-)
Jurnal di atas akan membuat Buku Besar keempat rekening di atas akan berubah menjadi seperti dibawah ini:
Catatan:
Saldo Aktiva Tetap Mesin menjadi: Debit = Rp 8,500,000
Saldo Biaya Angkut menjadi Rp 0 (nol)
Saldo Depreciation (Penyusutan) menjadi: Debit = Rp 1,062,500
Saldo Accum. Deprec menjadi: Rp 1,062,500,-
Step-6: Membuat ADJUSTED TRIAL BALANCE
Selanjutnya saldo semua buku besar coba dimasukkan lagi ke ADJUSTED TRIAL BALANCE, dan hasilnya menjadi seperti dibawah ini:
Saldo Accum. Deprec menjadi: Rp 1,062,500,-
Step-6: Membuat ADJUSTED TRIAL BALANCE
Selanjutnya saldo semua buku besar coba dimasukkan lagi ke ADJUSTED TRIAL BALANCE, dan hasilnya menjadi seperti dibawah ini:
Catatan: Perhatikan angka-angka yang berwarna merah, itu adalah rekening-rekening yang mengalami penyesuaian.
Langkah berikutnya tinggal: PENUTUPAN BUKU.
PROSEDUR DAN JURNAL TUTUP BUKU
Prosedur dan Jurnal Tutup Buku
ini akan menjadi akhir dari accounting cycle, disini akan dibahas
secara specific konsep, prosedur dan pengerjaannya step—by—step, hingga
mengahsilkan Laporan Keuangan (Profit/Lost Statement & Balance
Sheet).
Di artikel sebelumnya (Alur Akuntansi [-baca-]) kita sudah sampai pada pembuatan “Adjusted Trial Balance” yang hasilnya seperti dibawah ini (sekedar mengingat kembali):
Di artikel sebelumnya (Alur Akuntansi [-baca-]) kita sudah sampai pada pembuatan “Adjusted Trial Balance” yang hasilnya seperti dibawah ini (sekedar mengingat kembali):
Artikel ini adalah lanjutan dari Alur akuntansi (Sorry for a while break), di artikel ini akan dilanjutkan.
Sebelum ke prosedur dan Jurnal Tutup Buku, berikut ini adalah cuplikan percakapan menarik sekaligus menggelitik yang saya extract dari suatu milis, kalau tidak salah ini adalah percakapan antara user suatu “Accounting Software” dengan seorang IT consultant:
Dari : DJ <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Saya
lagi bingung dengan istilah posting. Itu maksudnya bagaimana? Kalokartu
stok, piutang, dan hutang tidak di dihapus ntar bagaimana dengansaldo
awal ? Biasanya kan pada tanggal 1 tiap bulannya diberiketerangan saldo
awal, kalo lanjut terus bagaimana pada tanggal 1 bulanberikutnya?
Halo D,
Posting
itu bahasa akuntansi yang artinya memasukkan semua jurnal kebuku besar.
Hanya saat ini lebih baik langsung dimasukkan secaraotomatis (posting
otomatis). Kan setiap akhir bulan, kartu stok, piutang, hutang, jurnal,
bukubesar, laba rugi dan neraca ditutup bulan. Jadi pasti saldo awal
bulanini adalah saldo akhir bulan lalu. Data kartu stok, piutang,
hutang,jurnal, buku besar, laba rugi dan neraca tidak perlu dihapus,
agar siuser bisa melihat data yang bulan2 lalu.
Advess
ISV and IT Consultant
“Dihapus?”. I don't mean to insult anybody, but it sound ODD to me. Tentu saja “hapus/tidak” bukanlah pilihan (mirip-mirip judul lagu di MTV ya?). Saya rasa pertanyaanya bukan dihapus atau tidak, tetapi “bagaimana prosedurnya yang benar?” :-).
Apa Essensi Tutup Buku?
Arti harfiah “Tutup Buku” mengesankan bahwa pembukuan perusahaan ditutup, apakah berarti buku catatan keuangan perusahan ditutup?.
Concept dasar tutup buku adalah memindahkan "Nominal Accounts" dan "Dividen" ke rekening “Retained Earning (Laba Ditahan)” sehingga diperoleh nilai “Equity (modal)” di akhir periode”.
ISV and IT Consultant
“Dihapus?”. I don't mean to insult anybody, but it sound ODD to me. Tentu saja “hapus/tidak” bukanlah pilihan (mirip-mirip judul lagu di MTV ya?). Saya rasa pertanyaanya bukan dihapus atau tidak, tetapi “bagaimana prosedurnya yang benar?” :-).
Apa Essensi Tutup Buku?
Arti harfiah “Tutup Buku” mengesankan bahwa pembukuan perusahaan ditutup, apakah berarti buku catatan keuangan perusahan ditutup?.
Concept dasar tutup buku adalah memindahkan "Nominal Accounts" dan "Dividen" ke rekening “Retained Earning (Laba Ditahan)” sehingga diperoleh nilai “Equity (modal)” di akhir periode”.
Tutup buku dimaksudkan untuk:
[-]. Melakukan pemisahan (dikenal dengan istilah “CUT-OFF/PISAH BATAS”) antar periode/tahun buku.
[-]. Melakukan pemisahan (dikenal dengan istilah “CUT-OFF/PISAH BATAS”) antar periode/tahun buku.
[-]. Menentukan “Laba/Rugi” di akhir periode.
[-]. Memperoleh “Neraca Akhir”
[-]. Memisahkan “Hard Copy” (bukti transaksi) antar periode/tahun buku
Dan setelah tutup buku nantinya diharapkan agar berbagai pihak (yang berkepentingan) dapat:
[-]. Menilai “achievement progress” atau perkembangan pencapaian perusahaan ke arah objective (tujuan) perusahaan (organisasi) yang pada dasarnya adalah “Profit/Laba”.
[-]. Menilai “achievement progress” atau perkembangan pencapaian perusahaan ke arah objective (tujuan) perusahaan (organisasi) yang pada dasarnya adalah “Profit/Laba”.
[-]. Mengetahui kekayaan perusahaan di akhir periode.
[-].
Mengetahui tingkat kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya (liquidity) dan jangka panjangnya (solvability), dan rasio
keuangan lainnya.
You may questioning “Account apa saja yang disebut sebagai Nominal Account ?”
Nominal Account: adalah account-account temporary yang harus ditutup diakhir periode ke rekening “Retained Earning (Laba Ditahan)”, yang meliputi:
- Cost & Expense accounts (Cost & Biaya)
- Income Tax
- Revenue accounts (Pendapatan)
You may questioning “Account apa saja yang disebut sebagai Nominal Account ?”
Nominal Account: adalah account-account temporary yang harus ditutup diakhir periode ke rekening “Retained Earning (Laba Ditahan)”, yang meliputi:
- Cost & Expense accounts (Cost & Biaya)
- Income Tax
- Revenue accounts (Pendapatan)
Disamping "Nominal Account", "Dividen" juga harus ditutup.
Dari Penjelasan diatas saya yakin, sudah mulai ada gambaran yang cukup mengenai apa itu tutup buku, dan mungkin sudah mulai ada gambaran bagaimana seharusnya prosedur tutup buku itu?. Anyway, I am handing-this-on right now, read on....
Dari Penjelasan diatas saya yakin, sudah mulai ada gambaran yang cukup mengenai apa itu tutup buku, dan mungkin sudah mulai ada gambaran bagaimana seharusnya prosedur tutup buku itu?. Anyway, I am handing-this-on right now, read on....
Prosedur dan Jurnal Tutup Buku
Pada dasarnya prosedur tutup buku sederhana saja. Tehnisnya seperti ini:
Step-1: Pisahkan “Nominal Accounts” dengan “Real Account”
Jika kita pisahkan account-account yang ada di trial balance ke dua kelompok di atas maka akan menjadi sebagai berikut:
Step-2: Menutup “Nominal Account” ke “Income Statement (Lap. Laba Rugi)”
Pemindahan nominal account (Revenue/Sales, Cost & Expenses) ke Income Statement dilakukan dengan:
(a). Menutup Cost & Expense ke “Profit/Lost”
(b). Menutup Revenue/Sales ke “Profit/Lost”
Dengan jurnal :
Catatan:
Costs & Expenses ditutup dengan men-debit rekening "Profit/Lost", sedangkan Revenue ditutup dengen meng-credit rekening "Profit/Lost"
Dengan kedua jurnal di atas maka:
[-]. Saldo akhir semua account Cost, Expense, & Revenue akan menjadi 0 (nol).
[-]. Dan membentuk Buku Besar “Profit/Lost”.
[-]. Dan membentuk Buku Besar “Profit/Lost”.
Step-3: Membuat “Profit & Lost Statement”
Dari sini “Profit & Lost Statement” sudah sudah bisa di-construct, dan hasilnya akan seperti dibawah ini:
Dari sini “Profit & Lost Statement” sudah sudah bisa di-construct, dan hasilnya akan seperti dibawah ini:
Catatan: Hasil akhirnya masih berupa “Earning Before Tax” = Rp 15,437,500
Step-4: Menghitung “Income Tax”
Dengan “Earning Before Tax” diatas maka “Income Tax " dapat kita hitung (Laba Kena Pajak dibawah Rp 50,000,000 so rate-nya 10%):
Rp 15,437,500 x 10% = Rp 1,543,750
Step-5: Posting “Income Tax”
Income Tax dijurnal dengan:
Catatan:
Jurnal diatas akan membentuk Buku Besar baru yaitu:
Buku Besar “Income Tax” dengan saldo Debit = Rp 1,543,750
Buku Besar “Income Tax Payable” dengan saldo Credit = Rp 1,543,750
Step-5: Menutup Buku Besar "Income Tax" ke "Profit/Lost"
Karena Income Tax juga termasuk account nominal, agar saldo akhirnya juga menjadi nol maka ditutup dengan jurnal:
Setelah Income Tax ditutup ke buku besar "Profit/Lost" maka “Profit & Lost Statement” sudah bisa diconstruct sempurna. Setelah Income Tax dimasukkan, maka Income Statement akhir akan kita peroleh seperti dibawah ini:
Catatan: Setelah rekening-rekening Cost, Expense, Revenue & Income Tax ditutup ke rekening baru "Profit/Lost", maka Buku Besar "Profit/Lost" akan menjadi seperti dibawah ini:
Step-6: Menutup Buku Besar “Profit/Lost” ke “Retained Earning”
Pada akhirnya Buku Besar “Profit/Lost” juga harus kita tutup. Dan “Profit/Lost” ditutup ke “Retained Earning” dengan jurnal:
Catatan:
Pada dasarnya semua nominal account
hanyalah tempat persinggahan sementara, yang pada akhirnya ditutup ke
Retained Earning (Real Account), itulah sebabnya Nominal Account sering
disebut dengan "Temporary Account".
Sekarang semua Nominal Account telah kita tutup
Tetapi masih ada satu rekening yang masih open, yaitu “Dividen” yang dibayarkan kepada pemegang saham sebesar Rp 1,000,000,- dan ini harus ditutup juga.
Step-7: Menutup “Dividen” ke “Retained Earning”
Dividen ditutup dengan jurnal:
Tetapi masih ada satu rekening yang masih open, yaitu “Dividen” yang dibayarkan kepada pemegang saham sebesar Rp 1,000,000,- dan ini harus ditutup juga.
Step-7: Menutup “Dividen” ke “Retained Earning”
Dividen ditutup dengan jurnal:
Sampai saat ini semua Nominal Account & Dividen telah ditutup, artinya: SEMUA REKENING NOMINAL SUDAH BERSALDO 0 (NOL), tinggal “Real Account” yang masih ada saldonya, karena memang Real Account akan rolled up ke periode berikutnya.
Langkah selanjutnya adalah membuat “Neraca Lajur”.
Step-8: Membuat “Neraca Lajur”
Jika semua buku besar yang masih ada saldo-nya (Real Account) kita masukkan ke dalam “Neraca Lajur” maka hasilnya akan seperti dibawah ini:
Step-9: Membuat Neraca Akhir (31-Dec-2008)
Dari Neraca lajur pada step-8 diatas maka kita sudah bisa mendapatkan “NERACA Per 31 Desember 2008” seperti dibawah ini:
Catatan: (Penting)
Jika
ada penyesuaian-penyesuaian, maka perlu dilakukan “Penyesuaian Kembali
pada saat menjelang awal tahun buku. Hal ini dimaksudkan agar buku tetap
consistent,
Categories:
Akuntansi
Trimakasih Sharingnya, sangat bermanfaat...
Sekedar menambahkan, untuk tips tutup buku praktis dengan software akuntansi bisa klik link berikut Software Akuntansi UKM Indonesia